Pernah suatu ketika saya mengendarai kendaraan di jalan raya kemudian dari arah berlawanan saya melihat sosok sahabat lama saya melintas. Secara spontan dan perasaan yang senang saya menekan klakson 3x diiiiiiinn.... diiin... diin.. agar sahabat lama saya melihat saya juga. eeggghh.... ternyata ngga menoleh sedikitpun rasanya kecewa deh.. padahal saya jarang sekali bertemu dia.
Apesnya, disaat yang bersamaan pengendara motor di depan saya menoleh sambil berteriak. SABAR DOOONG!!! Karena menurut dia saya membunyikan klakson untuk memberi kode untuk buru-buru.
Inilah cara bekerja pikiran kita, awalnya menerima informasi dari sensor indra kita berupa visual (penglihatan), Auditory (pendengaran), Kinesthetic (perasaan), Olfactory (penciuman) dan Gustatory (pengecapan) nah pada cerita di atas, input ini bernama "Bunyi Klakson"
Mendengar bunyi klakson, persepsi kita bekerja secara liar nah yang ditangkap pengendara didepan saya adalah agar kendaraan bergerak cepat lalu masuk ke perasaan (hati) dan muncul perasaan jengkel dan berakhir dengan perilaku marahnya.
Apesnya, disaat yang bersamaan pengendara motor di depan saya menoleh sambil berteriak. SABAR DOOONG!!! Karena menurut dia saya membunyikan klakson untuk memberi kode untuk buru-buru.
Inilah cara bekerja pikiran kita, awalnya menerima informasi dari sensor indra kita berupa visual (penglihatan), Auditory (pendengaran), Kinesthetic (perasaan), Olfactory (penciuman) dan Gustatory (pengecapan) nah pada cerita di atas, input ini bernama "Bunyi Klakson"
Mendengar bunyi klakson, persepsi kita bekerja secara liar nah yang ditangkap pengendara didepan saya adalah agar kendaraan bergerak cepat lalu masuk ke perasaan (hati) dan muncul perasaan jengkel dan berakhir dengan perilaku marahnya.
Gerbang dari pikiran kita adalah persepsi, persepsi disini dapat juga berfungsi sebagai filter. Filter inilah yang berperan untuk berlanjut dengan perasaan positif atau perasaan negatif dan berakhir dengan perilaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar